Kamis, 27 Maret 2014

MATERI UTS X 1314 Gnp

MATERI UTS X 1314 Gnp
Roh Kudus
Roh Kudus adalah salah satu oknum dalam Tritunggal. Roh Kudus bukan hanya suatu kekuatan, namun Roh Kudus adalah seorang pribadi. Alkitab dengan jelas mencatat kisah-kisah yang menunjukkan Roh Kudus adalah seorang pribadi.
Roh Kudus berdiam di dalam diri setiap orang yang percaya, dimulai saat orang tersebut percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Roh Kudus akan pergi jika orang tersebut tidak percaya lagi kepada Tuhan Yesus. Jadi, sekalipun orang percaya berbuat dosa, roh Kudus tetap mendiaminya.
Roh Kudus memiliki perasaan sehingga Roh Kudus dapat bersukacita (jika orang percaya mentaati apa yang menjadi kehendak-Nya) dan dapat berduka (jika orang percaya tidak mentaati, Efesus 4:30).
Roh Kudus memiliki kehendak, seorang pribadi pastilah memiliki kehendak,keinginan, dan kehendak-Nya adalah melakukan Firman Tuhan, mengarahkan orang akan kebenaran. Roh Kudus juga memiliki kecerdasan, mampu menyelidiki hati dan pikiran manusia.
Roh Kudus adalah Roh, tidak kelihatan oleh mata jasmani namun keberadaan-Nya sungguh ada, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan bahkan mampu hadir ditempat yang berbedadalam waktu yang bersamaan, Roh Kudus memiliki sifat mahahadir dan mahatahu.
Pekerjaan utama Roh Kudus adalah membimbing orang percaya kepada kebenaran. Roh Kudus seringkali bekerja melalui hati nurani manusia, berbisik mengingatkan akan Firman Tuhan, menegur jika orang berbuat dosa/menginsyafkan manusia akan dosa. Roh Kudus merupakan Roh yang lemah lembut, Ia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya, Roh Kudus menghargai hak bebas manusia, karena Roh Kudus ingin manusia taat bukan dengan terpaksa namun dengan kesadaraan, kerelaan dan kasih untuk mentaati kehendak-Nya.
Roh Kudus juga berdoa untuk orang-orang percaya, membantu orang percaya dalam berdoa, karena seringkali orang percaya tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Di saat orang percaya mengalami pergumulan yang berat, Roh Kudus akan menguatkan kita untuk mampu bersyukur dan berdoa kepada Tuhan.

Persahabatan
DI dalam pergaulan ini kita akan berinteraksi dengan banyak orang, ada yang akan menjadi teman dan ada pula yang akan menjadi sahabat.
Teman adalah seseorang yang hanya sekedar kita tahu siapa namanya, tempat tinggalnya dimana, hanya sekedar teman main atau hanya ktemu dalam acra tertentu saja, dan belum terlalu kenal, tidak mengetahui karakter kita, dan juga belum bisa terlalu dipercaya, khususnya yang menyangkut hal-hal yang rahasia. Jumlah teman biasanya banyak.
Sahabat adalah Seseorang  yang sudah kita kenal, baik karakter, sifat-sifatnya dan juga rahasia hidupnya. Orang ini mampu dipercaya dan bahkan saling berbagi kepercayaan, akan mengusahakan waktu untuk menolong kita bahkan mau berkorban. Orang ini ada kemungkinan lebih dekat dari saudara. Jumlah sahabat biasanya lebih sedikit daripada teman.
Dalam menjalin persahabatan adakalanya kita menemukan sahabat yang lawan jenis, hal ini boleh-boleh saja, akan tetapi akan ada resiko yang dihadapi. Resikonya antara lain adalah salah satu dari sahabat tersebut (bisa Anda atau Dia) akan memiliki rasa suka/cinta, ingin memiliki hubungan lebih dari sahabat yakni sebagai pacar/kekasih. Jika hal ini terjadi, ada resiko yang besar, persahabatan dapat berubah menjadi permusuhan, namun jika hal ini dapat terselesaikan dengan baik persahabatan tetap dapat terjalin. Resiko yang lain adalah hubungan persahabatan ini akan menjadi pembicaraan orang lain, mungkin teman-teman kita dan bahkan akan dicurigai anggota keluarga kita, dikira Anda memiliki banyak pacar atau gonta-ganti pacar.
Di dalam Alkitab juga mencatat kisah persahabatan. Dalam Perjanjian Lama, terdapat persahabatan antara Daud dengan Yonathan (I Samuel 18-20). Keduanya memiliki latar belakang kehidupan yang cukup berbeda, Daud berasal dari keluarga biasa, rakyat biasa, pakaiannya biasa, tidak memiliki banyak harta, pekerjaannya penggembala domba, sedangkan Yonathan adalah anak raja, pangeran, berpakaian yang indah, gagah, dan memiliki banyak harta. Namun perbedaan latar belakang ini tidaklah menjadi penghalang bagi mereka. Alkitab mencatat (I Samuel 18:1) ketika Daud dan Yonathan berjumpa jiwa mereka berpadu, akrab dan menjadi sahabat karib. Untuk mengetahui kisahnya lebih jelas, dapat dibaca pada kitab I Samuel 18-20.
Di dalam Perjanjian Baru, tokoh yang patut kita teladani dalam menjalin persahabatan adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mau menjadi sahabat terhadap orang lain yang Ia jumpai, Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan, bergaul dengan semua kalangan, bahkan Tuhan Yesus mau berkorban untuk mereka, membantu setiap orang yang memerlukan, menyembuhkan orang yang sakit, memberi makan kepada orang yang membutuhkan, dan bahkan menobatkan orang yang berdosa.
Markus 10:43-44”: ! “Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka diantaramu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”
Yohanes 15:12-13: “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar