Materi UKK TINGKAT XI Semester 4 Tahun Pelajaran 2012 2013
SEMESTER GASAL
Pelajaran I.
Bersikap Kritis terhadap Nilai-nilai Universal di dalam masyarakat
Salah
satu nilai Kristiani yang harus diterapakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
mengasihi Tuhan dan mengasihi sesame seperti yang tercantum dalam hukum kasih. Nilai
Kekristenan yang bersumber dari Alkitab dan kebenanrannya disebut nilai
kerohanian
Pelajaran 2. Iman
Kristen dan Nilai-nilai Kekristenan
Di dalam
Kekristenan terdapat nilai yang mengharuskan kita mengasihi orang yang membeci
kita yakni “mengasihi musuh”. Dengan kata lain kita tidak boleh membalas
kejahatan dengan kejahatan namun dengan kebaikan.
Pelajaran 3.
Bercermin Diri
Perngertian
bercermin diri adalah belajar mengenal diri sendiri tentang kelebihan dan
kelemahan sehingga mampu mengasah kemampuan dan menempatkan diri sesuai dengan
kemampuan. Manusia diciptakan Allah special karena manusia diciptakan menurut
gambar dan rupa Allah seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian 1:26-27
Pelajaran 4.
Memilih yang Benar: Belajar dari Tokoh Alkitab
Salah
satu tokoh di dalam Alkitab yang mampu memilih yang benar adalah Abraham,
dimana Abraham diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan tanah kelahirannya yakni
Urkasdim, dan Abraham taat sekalipun tempat tujuannya belum Tuhan beritahukan. Tokoh
yang lain adalah Stefanus yang mampu berdoa memohon pengampunan untuk
orang-orang yang menganiaya dirinya. Stefanus berdoa “Ya Abba ampunileh mereka
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Pelajaran 5. Memilih
yang Benar: Belajar dari Sejarah Gereja
Belajar
dari kehidupan Timotius yang masih muda namun dipercaya menjadi pemimpin.
Keteladanan pemimpin dapat dilihat dari gaya hidupnya yang suci, rendah hati
dan benar-benar melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan nyata. Tuhan menjanjikan
anugerah yang besar yakni: Kehidupan kekal bagi setiap orang yang
mempercayai-Nya.
Pelajaran 6.
Pergaulan Remaja Kristen
Seorang
remaja/pemuda Kristen perlu menjaga hidupnya sesuai dengan Firman Tuhan olleh
karena remaja/pemuda adalah generasi penerus, yakni generasi harapan gereja dan
bangsa. Oleh sesbab itu seorang remaja/pemuda perlu memiliki ketahan diri,
yakni memiliki prinsip yang dipegang kuat sehingga mampu memfilter nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Pelajaran 7. Nikmat
Membawa Maut
Diusia
remaja atau menjelang dewasa gejolak dalam diri tentang banyak hal sering
muncul dan ingin mencoba sesuatu yang baru, oleh sebab itu seorang reja perlu
memiliki pengendalian diri yang baik sehingga tidak mudah jatuh dalam dosa. Salah
satu perbuatan yang memiliki dampak nikmat sebentar namun membawa dampak
negative yang besar adalah sek bebas, yang seringkali berujung pada kehamilan
dan juga aborsi. Tindakan aborsi bertentangan dengan Firman Tuhan yakni “Jangan
Membunuh”.
Pelajaran 8.
Bersukarialah dalam Kemudaanmu
Dalam
kehidupan ini Tuhan memberikan hak bebas kepada setiap orang, yakni hak untuk
memilih dan melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan manusia. Namun manusia
yang melakukan perbuatan yang melanggar Firman Tuhan akan mendapatkan
konsekwensi. Oleh sebab itu kita sebagai anak Tuhan harus berperilaku sesuai
dengan Firman Tuhan, berani tampil beda dalam hal positif sekalipun lingkunagn
tidak mendukung.
SEMESTER GENAP
Pelajaran 9. Gaya Hidup Modern
A. Pengertian
Gaya Hidup Modern: Pola terbaru tingkah laku sehari-hari segolongan manusia
yang sesuai dengan tuntutan zaman/perkembangan zaman.
B. Bentuk-bentuk
Gaya Hidup Modern:
1. Menjadikan
status sebagai sesuatu yang penting. Status seseorang ditandai dengan
penampilan dan segala yang dipakainya.
2. Mobilitas
yang tinggi. Pergerakan/kesibukan yang tinggi disertai jadual yang teratur.
3. Bercengkerama
di tempat-tempat tertentu. Kafe telah menjadi salah satu ikon masyarakat
modern.
4. Lunch,
golf, dinner . Orang modern sering melobi atau mengadakan pendekatan dengan
mengundang ornag tersebut untuk makan malam.
5. Pernikahan
agung. Pernikahan merupakan momen yang perlu dirayakan besar-besaran.
6. Wisuda.
Acara wisuda bukan hanya digunakan untk pendidikan sarjana, namun jenjang
kelulusan TK, SD, SMA.
7. Gaya
hidup instan, menginginkan segala sesuatu serba cepat.
8. Gaya
hidup dengan teknologi komunikasi
C. Ciri-ciri
Kehidupan Masyarakat Modern:
1. Netralita
s efektif. Sikap acuk tak acuh dsan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.
2. Orientasi
diri. Menonjolkan kepentingan diri sendiri.
3. Universalisme.
Berpikir objektif dan menerima demham objektif.
4. Prestasi.
Mengejar prestasi.
5. Spesifitas.
Menunjukkan sikap secara jelas dan tegas dalam hubungan antar pribadi.
Pelajaran 10. Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern
Pada pelajaran ini, kita akan
menilai secara kritis gaya hidup modern , sebab tidak semua gaya hidup modern
sesuai dengan Firman Tuhan. Adapun paham-paham gaya hidup modern tersebut
adalah:
A. Materialistis:
Adalah pandangan hidup yang mendasarkan segala sesuatu pada aspek kebendaan,
mengutamakan kebendaan, segala sesuatu diukur dengan kekayaan. Seringkali
mengghalalkan segala cara untuk mencapainya. Contoh dalam Alkitab: Raja Ahab (1
Raj. 21:1-29).
B. Hedonistis:
Pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah
tujuan hidup yang utama. Bersenang-senang, pesta pora merupakan hal yang utama
atau hidp adalah untuk bersenang-senang. Pandangan ini bertentangan dengan
Alkitab dalam Roma 13:12-14.
C. Individualistis:
Paham ini menganggap bahwa dirinya sendiri adalah lebih penting dari orang lain
/ yang paling penting (egois). Segala sesuatu berpusat pada dirinya sendiri.
Gaya hidup ini tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Memang kita perlu memikirkan
diri sendiri namun jangan berlebihan. Alkitab menasehatkan kita untuk
bertolong-tolongan (Gal. 6:2)
D. Konsumeristis:
Gaya hidup yang suka menghabiskan waktu dan uang untuk berbelanja secara
berlebihan, berfoya-foya, bukan hanya benda melainkan juga makanan dan minuman.
Gaya hidup ini bertentangan dengan Firman Tuhan karena hanya memuaskan hawa
nafsu (2 Pet. 2:13).
Pelajaran 11. Citra Pelajar Kristen
Menampilkan citra Kristen
berarti menyelidiki dan mengubah diri terus-menerus sehingga semakin serupa
dengan citra Kristus (Roma 8:29). Kita juga dapat menyebutnya sebagai reformasi
diri. Hal yang sangat mendasar di dalam menampilkan citra diri sebagai pengikut
Kristus adalah selarasnya antara pemahaman mengenai Yesus Kristus yang penuh
kasih, rendah hati, tulus, dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan kita atau
disebut “satunya kata dengan tindakan”.
Hidup Bersaksi
Hidup bersaksi adalah hidup
yang memberitakan karya Kristus melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Mengapa kita harus memberitakan karya Kristus (Injil)? 1. Agar dunia mengenal
Allah dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:7), 2. Yesus sendiri mengamanatkan kepada
kita untuk memberitakan Injil sehingga orang lain mendapatkan keselamatan (Mat.
28:19-20), 3. Sebagai ucapan syukur kita atas karya keselamatan yang kita
terima dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus (1 Yoh. 1:3).
Hidup Sederhana
Hidup sederhana adalah hidup
dengan seadanya, bersahaja, secukupnya, tidak berlebihan. Misalnya bila kita
ingin makan sehat tidak karus dengan makanan yang mahal, namun makanan yang
bersih dan tidak harus yang mahal. Latihan hidup sederhana membuat kita
menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, tidak selamamnya, dan tidak
ada gunanya mengumplkan harta benda yang melimpah.
Pelajaran 12. Kebudayaan dan Hubungannya dengan Iman
Kristen
Kebudayaan adalah pengerjaan dalam alam ciptaan oleh manusia yang
mengandung unsur pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat dan kemampuan lain yang didapat di dalam masyarakat.
Ciri-ciri kebudayaan adalah: 1. Bersifat historis: manusia
membuat sejarah yang bergerak dinamis dan selalu maju, yang diwariskan
turun-tumurun, 2. Bersifat geografis: Kebudyaan berkembang pada lingkungan
tertentu, 3. Bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu
Hubungan Iman Kristen dengan Kebudayaan: 1. Antagonistis/Oposisi (menentang): Sikap
yang menolak kebudayaan karena bertentangan dengan Firman Tuhan. Kebudayaan
yang ditolak mengandung unsur: a. Menghina Tuhan,, b. Menyembah berhala, 3.
Merusak kemanusiaan. 2. Akomodasi/persetujuan:
Mengadopsi, menyetujui atau menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada.
Dengan demikian agama kristen dikorbankan untuk kepentingan kebudayaan yang
ada, terjadilah sinkritisme, 3.
Dominasi/sintesis: Kebudayaan yang bertentangan dengan Firman Tuhan
disempurnakan dan disuckan menjadi alat bagi Tuhan, misalnya doa penghiburan
orang meninggal tujuannya diubah menjadi doa untuk orang yang ditinggalkan, dan
bukan untuk orang yang meninggal, 4.
Dualisme/pengutuban: Pendirian yang memisahkan iman dengan kebudayaan, 5. Pengudusan/pertobatan: Sikap yang
selektif terhadap kebudayaan, menerima kebudayaan jika sesuai dengan Firman
Tuhan dan menolak jika bertentangan dan menyempurnakan kebudayaan jika masih
dapat dipakai untuk kemuliaan Tuhan dengan kata lain kita arahkan kebudayaan
untuk memuliakan nama Tuhan.
Pelajaran 13. Pandangan Alkitab Terhadap Kebudayaan
Dipandang dari sudut Alkitab,
kebudayaan dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Tugas
Manusia dan Kebudayaan
Allah memberi mandat kepada manusia (Kej. 1:28; 2:15)untuk mengelola alam semesta,
yakni mengusahakan dan memelihara bumi .
2. Tujuan
Kebudayaan
Tujuan ideal dari kebudayaan dapat diliat dari ungkapan pemazmur (Mzm.
150)yakni: memuliakan Allah dan mensejahterakan manusia.
3. Dampak
Negatif dari Kebudayaan
Sejak
manusia jatuh ke dalam dosa, manusia seringkali mengarahkan kebudayaan tidak
untuk kemuliaan nama Tuhan. Kebudayaan dapat menjadi berhala, misalnya uang
(uang adalah segalanya, “time is money”). Kebudayaan dapat membuat orang
sombong, misalnya pencipta teknologi yang menggunakan dengan sesuka hatinya
(nuklir).
Kebudayaan dapat dipakai untuk berbuat dosa jika
kebudayaan digunakan tidak untuk kemuliaan nama Tuhan dan mencelakakan manusia,
namun kebudayaan bisa digunakan untuk hal yang jika digunakan untuk memuliakan
nama Tuhan dan kesejahteraan manusia. Oleh sebab itu kita sebagai orang
percaya, pergunakanlah kebudayaan untuk memuliakan nama Tuhan.
Pelajaran 14. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (1)
Manusia
Mengembangkan Pengetahuan
Setelah mengamati lingkungan hidupnya, manusia mengembangkan
ilmu pengetahuan, mulai menyusun klasifikasi dan kategori lingkungannya.
Demikianlah manusia mengumpulkan pengetahuannya atas dunia ini, nmaun perlu
diperhatikan bahwa manusia memperoleh pengetahuan oleh karena anugerah Tuhan.
Kesombongan
Manusia
Kecenderungan manusia untuk menyombongkan diri
digambarkan dalam kitab Kejadian lewat kisah pembangunan menara babel (Kej.
11:4). Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan seringkali produknya merusak
kehidupan, namun ia tidak peduli karena yang paling penting adalah mencari nama
untuk dirinya sendiri.
Kepandaian
dan Hikmat
Kepandaian seringkali diartikan dengan kemampuan
menguasai ilmu pengetahuan seperti fisika, matematika, bahasa, dll. Hikmat
adalah ketika manusia menjadi sadar betapa di satu pihak ia sesungguhnya mahluk
yang istimewa di mata Tuhan, namun di sisi lain manusia sadar bahwa ia
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap Alam dan ciptaan Allah. Dengan
kata lain manusia sadar siapa dirinya dihadapan Tuhan. Apabila manusia memiliki
hikmat, maka ia sadar bahwa ilmu pengetahuan yang dikembangkan haruslah
dijadikan hamba dan pelayan bagi kesejahteraan umat manusia. Misalnya manusia
membuat alat pertanian: pacul, traktor menolongnya mengolah tanah dan hasil
pertanian. Manusia membuat jerat, tombak, pisau senapan untuk berburu binatang.
Awal
Pengetahuan
Awal pengetahaun adalah takut akan Tuhan (Amsal 1:7:
Takut akan Tuhan adalah awal pengetahuan, tetapi orang bodoh mnghina hikmat dan
didikan). Dari ayat ini jelas bahwa ilmu pengetahuan saja tida cukup, namun
harus diimbangi dengan hikmat Allah. Hikmat dan takut akan Allah akan menolong
manusia untuk semakin menghargai alam dan sesama. Manusia akan merendahkan
hatinya kara ia sadar bahwa ia mempunyai sebuah mandat dan kepercayaan khusus
dari Allah, yaitu memelihara seluruh ciptaan alam semesta ini.
Pelajaran 15. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (2)
Teknologi
dan Perkembangannya
Sejarah peradaban manusia memperlihatkan kepada kita
bahwa perkembangan teknologi selalu selaras dengan ilmu pengetahuan yang
berkembang. Perkembangan yang paling pesat adalah teknologi komputer dan
komunikasi. Masih banyak lagi perkembangan di bidang lain, dan semuanya itu
bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Penyalahgunaan
Teknologi
Dalam pelaksanaan pengembangan teknologi manusia justru
menggunakan kemajuan IPTEK untuk hal-hal yang merusak dan menghancurkan manusia
itu sendiri. Perkembangan IPTEK seringkali dibarengi dengan penyalahgunaan
IPTEK, misalnya: Internet digunakan untuk membajak rekening, penyebaran
informasi yang berbau pornografi dan SARA, kemajuan di bidang kedokteran
tentang “kloning”, pembuatan bom nuklir, dll.
Deklarasi
Oxford
1. Teknologi
mencerminkan paradoks dasar dari keberdosaan dan kebaikan sifat manusia.
2. Apa
yang secara teknologis mungkin tidak dengan sendirinya secara moral
diperbolehkan (tidak boleh membiarkan perkembangan teknologi secara bebas,
namun mengarahkannya untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai moral).
Pelajaran 16. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Keadilan
Deklarasi Oxford
Deklarasi Oxford menyerukan
tanggung jawab manusia terhadap alam semesta, menyerukan praktek IPTEK yang
bertanggung jawab dan berkeadilan terhadap sesama manusia, pengembangan
teknologi dan ekonomi harus memperhatikan hak-hak setiap orang yang bekerja
untuk menerima upahnya yang layak dan mencukupi bagi kehidupannya serta
memperoleh kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan tenaganya.
Kerja, Teknologi dan istirahat
Seiring perkembangan IPTEK
seringkali terjadi ekspoitasi tenaga manusia, karyawan/buruh bekerja melampaui
batas-batas waktu yang telah ditetapkan, namun gaji yang diterima tidak layak.
Cara kerja yang melampaui batas waktu beresiko tinggi, dan seringkali
mengakibatkan kecelakaan kerja. Dalam hal ini para pengusaha seharusnya memberi
waktu yang cukupbagi karyawan untuk istirahat dna juga upah yang layak
Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Keadilan
Ilmu pengetahuan adalah sebuah
harta yang sangat berharga. Sebuah bangsa dapat maju apabila rakyatnya memiliki
pengetahuan yang tinggi. Pada inti dari pelajaran ini adalah bahwa segala
pengembangan dan pemanfaatan IPTEK harus mempertimbangkan keadilan bagi semua
pihak sehingga dapat mensejahterakan semua kalangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar