Senin, 01 April 2013

Materi UTS X 12 13 Genap


MATERI ULANGAN TENGAH SEMESTER X
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PELAJARAN 10. PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KELUARGA
Keluarga di masa kini menghadapi masalah yang komplek, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1.      Kemajuan Komunikasi dan Kemudahan Pemerolehan Informasi
Kemajuan dalam kounikasi dan pemerolehan informasi memberi dampak positif dan negatif. Dampak positif: Dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga yang jauh (jauh jadi dekat), mampu memperoleh informasi dengan mudah sehingga dapat belajar dan mengembangkan diri.
Dampak negatif: Masing-masing anggota keluarga sibuk dengan telepon genggam sehingga jarang berkumpul dengan anggota keluarga (dekat jadi jauh). Ada kemungkinan besar anggota keluarga mengakses situs pornografi, adanya perselingkuhan, penculikan melalui situs sosial.
2.      Perempuan yang Bekerja di Luar Rumah
Di era modern ini sudah merupakan hal yang biasa jika para perempuan bekerja untuk mencari nafkah/bekerja di luar rumah. Setujuhkah Anda jika seorang perempun yang sudah menikah dan memiliki anak bekerja? Pada dasarnya perempuan bekerja di luar rumah itu boleh, namun fungsinya sebagai ibu rumah tangga tidak boleh diabaikan.
3.      Workaholik (Bekerja Tanpa Henti)
Waktu adalah uang seringkali menjadi slogan masyarakat di era modern ini, sehingga bekerja tanpa henti menjadi gaya hidup. Bekerja memang penting dan menjadi keharusan, namun juga harus ada waktu untuk istirahat, Tuhan, keluarga dan rekreasi.
4.      Gaya Hidup “Modern”
Ciri gaya hidup modern: Makana cepat saji, nongkrong di cafe, fashion yang mengikuti trend.
5.      Kekerasan dalam Kelurga
Kekerasan dalam rumah tangga seringkali didapat dari tayangan media massa yang memberikan contoh tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Oleh sebab itu seluruh aggota keluarga perlu bijaksana dalam melihat tayangan media massa, khususnya anak-anak harus diawasi.

  

PELAJARAN 11. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak
Pelajaran ini merupakan bekal bagi anak ketika menjadi orang tua sehingga mampu menjadi orang tua dan melaksanakan fungsinya dengan baik dan nantinya menghasilkan keturunan yang baik pula. Ada beberapa wujud tanggung jawab orang tua terhadap anak, yakni:
1.      Mengasihi
Prinsip dalam mengasihi anak: Anak-anak adalah titipan Tuhan yang harus memperoleh kasih sayang orang tua, Mengasihi anak tidak berarti memenuhi semua tuntutan dan permintaan anak, Mengasihi juga berarti menghormati anak sebagai pribadi yang utuh yang memiliki harkat dan martabat kemanusiaannya.
2.      Mencukupi Kebutuhan Anak
Pemeliharaan ini dalam aspek: Jasmani (kebutuhan sandang, pangan dan papan), Kerohanian (mengenalkan anak kepada Tuhan), Psikologis (menciptakan suasana aman, nyaman)
3.      Mendidik
Ulangan 6:4-9 menuliskan perintah Allah pada tiap orang tua untuk mendidik anak-anaknya mengenal Tuhan dalam segala kondisi dan situasi. Baik buruknya seorang anak sangat ditentukan oleh asuhan yang diberikan keluarganya.
Melaksanakan tanggung jawab terhadap anak terhadap anak memang tidak mudah, tetapi dengan berpegang pada hikmat yag datang dari Allah (Amsal 9:10), maka orang tua dimampukan untuk menjalankannya dengan baik.


Pelajaran 12. Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua

Pelajaran ini memiliki tujuan supaya anak mengetahui dan menerima tugasnya sebagai anak terhadap orang tua, anak menghormati orang tua sesuai dengan Firman Tuhan. “Hai anak-anak taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian (Efesus6:1-3).
Ketaatan dan kepatuhan anak terhadap orang tua didasarkan pada pemahaman sebagai berikut:
1.      Orang tua adalah wakil Allah dalam upaya mendidik anak. Segala nasihat dan bimbingan orang tua memiliki tujuan mulia dari Allah untuk kehidupan keluarga (Amsal 1:8-9).
2.      Orang juga manusia biasa yang juga memiliki keterbatasan dan kelemahan oleh karena itu mereka juga mungkin berbuat salah.
3.      Ketika usia lanjut, orang tua akan mengalami kemunduran fisik dan cara berpikir, oleh sebab itu anak harus memahami dan mengerti orang tua yang sudah mulai pikun.
Di era modern ini tidak sedikit orang tua yang pikun di titipkan di panti asuhan dengan alasan: orang tua tersebut tidak memiliki anak ataupun sanak keluarga, tidak ingin merepotkan anak-anak dan keluarga, anak kurang mampu merawat orang tua atau anak-anak tidak ingin ditumpangi oleh orang tua yang sudah lanjut usia. Orang tua yang dititipkan di panti asuhan itu boleh saja dan juga baik, namu alangkah lebih baik jika orang tua dirawat sendiri sebagai wujud kasih sayang anak terhadap orang tua.

Pelajaran 13. Keluarga dan Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan
1.      Keluarga sebagai Lembaga Pendidikan
Dalam Alkitab ditegaskan bahwa tugas pendidikan adalah tugas utama orang tua. Keluarga adalah lembaga pendidik pertama dan utama (orang tualah yang pertama kali mendidik anak, orang tua yang paling banyak memiliki waktu bersama dengan anak, tugas utama yang mendidik anak adalah orang tua). Pendidikan kepada anak juga dapat dimulai sejak dalam kandungan.
2.      Tujuan
a.       Membina watak dan keahlian. Makna terdalam dari pendidikan adalah mempersiapkan seseorang untuk memiliki keahlian, sikap dan watak serta pikiran yang baik dan maju sebagai bekal untuk hidup di masyarakat.
b.      Membebaskan. Pendidikan bertujuan membebaskan anak dari ketergantungan, sehingga anak dapat mandiri.
3.      Hubungan Sinergis antara Keluarga dengan Sekolah dalam Pelaksanaan Pendidikan. Keluarga dan sekolah harus bersama-sama saling mendukung dalam melaksanakan tugas pendidikan bagi anak, harus ada hubungan timbal balik antara keluarga dengan sekolah. Orang tua perlu menjaga komunikasi dengan guru sehingga dapat mengikuti perkembangan belajar anaknya, dan sebaliknya anak-anak wajib membicarakan dengan orang tua berbagai kendala yang dihadapinya di sekolah.
4.      Belajar dari Kasus-kasus yang Terjadi dalam Masyarakat
Ada banyak kasus yang terjadi ketika keluarga tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Keluarga ang tidak harmonis cenderung menghasilkan anak-anak yang kurang percaya diri dan labil, lebih-lebih lagi jika anak-anak lari kepada jalan yang salah (narkoba, miras, free sex). Dalam situasi seperti ini anak perlu mendapat bimbingan sehingga mendapat solusi yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar